Cabuk Rambak, Brambang Asem, dan Lenjongan Pasar Gede Solo
Pasar Gede Solo, pasar dengan bangunan bersejarah yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo Solo ini selalu menarik perhatian pengunjung dengan berbagai makanan khas Solo yang banyak ditemui di dalamnya maupun di sekitar luar pasar ini. Kalau di dalam banyak makanan ringan untuk oleh-oleh maupun yang bisa langsung dimakan, buah, sayuran, sedangkan di sekitar uar pasar ini makanan yang cukup berat seperti nasi liwet, timlo, bakso, mie, dan lain-lain. Saya mengunjungi bagian dalam pasar ini untuk membeli makanan-makanan ringan yang bisa disantap langsung.
Cabuk Rambak
Cabuk Ra Mbak? Bukan gitu ya bacanya hihihi
Saya tertarik mencari makanan satu ini karena simpel tapi nikmat kalo dillihat dari cara penyajiannya. Cabuk rambak ini juga menarik perhatian warga luar kota seperti artis-artis, dan pada waktu acara pernikahan anak dari Presiden Indonesia Bp. Jokowi juga menyajikan cabuk rambak ini pada salah satu pondokannya. Cabuk rambak terdiri dari ketupat diberi bumbu yang terbuat dari bahan dasar wijen dan santan, kemudian disajikan dengan karak dibungkus dengan daun pisang. Harga seporsi cuma Rp 4000,00. Pedagang cabuk rambak yang saya temui bernama Bu Yanti ini juga menawarkan bumbunya saja yang bisa dibawa pulang seharga kurang lebih Rp 20.000,00 - Rp 25.000,00. Cabuk Rambak ini saya temui dari pintu utama Pasar Gede masuk lurus saja, dan Bu Yanti ini berjualan di sebelah kanan jalan.
Brambang Asem
Brambang asem terdiri dari daun kangkung, tempe gembus bacem, dan sambal yang terbuat dari brambang (bahasa jawanya bawang merah), lombok, gula jawa, dan asem. Harganya sekitar Rp 5.000,00 per bungkus. Sambalnya terasa manis, asam, dan pedas langsung tuang campurkan ke daun kangkung dan tempe gembus bacem rasanya cukup segar dan tidak begitu mengenyangkan. Cocok dimakan saat-saat brunch time. Brambang asem ini saya temui dari pintu utama pasar lurus, lalu belok kiri.
Lenjongan
Siapa sih yang ga suka jajanan pasar yang macemnya banyak ini? Lenjongan dengan raasanya yang manis dan ada yang gurih juga seperti tiwul, grontol, cenil, ketan hitam, lupis, dan lain-lain. Saya mencoba membeli cenil dan lupis ditaburi kelapa dan gula jawa dengan harga Rp 5.000,00. Porsinya tidak terlalu banyak, pas, nikmat dimakan di pagi hari. Penjual lenjongan ini saya temui dari pintu utama pasar lurus, lalu belok kiri, berdekatan dengan penjual brambang asem.
Gimana? Tertarik mencicipi makanan yang khas dan ga terlalu berat di perut seperti beberapa jajanan khas Solo ini? Langsung aja datang ke Pasar Gede Solo, jajanan-jajanan ini sudah tersedia dari sekitar jam 07.00-07.30 WIB.
Comments
Post a Comment